Tiga Domain Yang Harus Dijaga Dalam Kerukunan Beragama
Sambas, Sabtu(18/03/2023) Dipandu oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat DR. H. Muhajirin Yanis, M.Pd.I acara temu ramah dengan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI pada pukul 10.45 Wiba rapat kerja wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat tahun 2023 membahas tiga tantangan keberagamaan dan kebangsaan yaitu cara pandang, sikap, dan perilaku beragama yang ekstrem, diikuti oleh Kepala Kantor Kementerian Agama revitalisasi Kecamatan Sambas Ahadi, S.Sos.
Dipaparkan lebih jelas menurut Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Bapak Prof. Dr. H. Nizar, M.Ag, tiga domain yang harus dijaga pertama, berkembangnya cara pandang, sikap, dan perilaku beragama yang ekstrem yang mengabaikan martabat kemanusiaan. Saat ini masih terjadi berbagai kejadian yang mengakibatkan hilangnya nyawa manusia. Ini tentu sesuatu yang dilarang dalam agama. Sudah banyak tragedi yang terjadi di Indonesia yang mengabaikan martabat kemanusiaan, dan ini menjadi sejarah kelam yang tak boleh terulang; Kedua, berkembangnya klaim kebenaran subjektif dari tafsir agama. Mereka menolak perbedaan dan mengklaim hanya pendapatnya yang benar, lainnya salah. Padahal, warna warni perbedaan pemahaman mestinya menjadi sebuah kekayaan yang luar biasa dan patut dijaga agar tidak menjadi penyebab terjadinya perpecahan.; Ketiga, berkembangnya cara pandang, sikap dan perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan. Misalnya, sikap menolak hormat kepada bendera merah putih saat upacara, atau mengharamkan ikut serta menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya dalam setiap kesempatan.
Solusinya jika ingin menciptakan harmonisasi di tengah-tengah masyarakat menurut Nizar, salah satunya adalah penguatan moderasi beragama. “Jika secara konseptual moderasi beragama sudah difahami dan diterapkan, insya Allah Indonesia akan damai, di tengah banyaknya keberagaman dan perbedaan” lebih lanjut Sekjen Kementerian Agama RI menyampaikan bahwa, “Moderasi beragama bukanlah hal yang absurd yang tidak bisa diukur. Keberhasilan moderasi beragama dalam kehidupan masyarakat Indonesia dapat terlihat dari tingginya empat indikator utama yang selaras dan saling bertautan,”ujar Nizar.(AHD)
Komentar
Posting Komentar