Membangun Rumah Tangga Sehat dan Sejahtera



Sambas_(Kemenag) Bimbingan perkawinan pranikah bagi calon pengantin diselenggarakan hari ini Senin 26 Juni 2023 pukul 08.00 diikut 12 pasang di aula KUA Sambas oleh KUA revitalisasi Kec. Sambas bersama Puskesmas Sambas diawali materi Bidan Puskesmas Sambas Rahimah, S.Keb dan bagian gizi Deni Citra memaparkan Gizi buruk pada balita harus segera ditangani secepatnya, karena bisa mengakibatkan komplikasi yang mempengaruhi tumbuh kembangnya. Apabila kondisi tersebut sampai terjadi, si Kecil bisa mengalami tahapan pertumbuhan dan perkembangan yang lebih lambat dibandingkan dengan anak normal yang seusia dengannya. Selain itu tak hanya berdampak pada tumbuh kembang, si Kecil juga bisa mengalami beberapa masalah berikut ini: Gangguan pada beberapa organ tubuh, Kesulitan dalam belajar, Mudah terjangkit penyakit serius, Berisiko mengalami kematian tuturnya.

Kepala KUA revitalisasi Kecamatan Sambas Ahadi, S.Sos memaparkan dalam materi bimbingan perkawinan pranikah bagi calon pengantin hikmah disyari'atkannya pernikahan dalam Islam, selain memperoleh ketenangan dan kedamain, juga dapat menjaga keturunan (hifdzu al-nasli). Islam mensyari'atkan pernikahan untuk membentuk mahligai keluarga sebagai sarana untuk meraih kebahagiaan hidup.

KUA juga menyampaikan tentang menjaga keturunan agar terhindar dari penyakit maupun lemahnya generasi penerus sebagimana Firman Allah“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” (Q.S. An-nisa’: 9). Kelemahan yang dimaksud dalam ayat tersebut bersifat umum, diantara bentuk kelemahan generasi Islam adalah: lemah dalam bidang akidah, lemah dalam bidang ibadah, lemah secara intelektual/keilmuan, dan lemah secara ekonomi, dan kesehatan.

Dihimbau Ahadi sebagai seorang muslim, kita harus selalu waspada dan hati-hati menghadapi laju teknologi yang sangat cepat ini. Terlebih lagi, kita juga harus memberikan perhatian kepada istri dan anak-anak kita, belum mempunyai kematangan yang cukup untuk menanggulangi dampak negatif dari derasnya arus informasi. Ditambahkan kehadiran teknologi ini tidak dibarengi dengan kualitas iman yang baik, maka sangat mungkin keluarga kita menerima dampak negatifnya, termasuk pendangkalan akidah dan kaburnya batas antara kebenaran dan kebatilan, tentunya berpengaruh kepada ketahanan rumah tangga jelasnya.(AHD)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rapat dan Pembinaan Hari Pertama Kerja P3K

SATU TAHUN PERJALANAN PEMABNGUNAN MASJID 1001 KUBAH

Selamat Datang Jama'ah Haji Kabupaten Sambas