TIGA KEUNGGULAN MASYARAKAT SAMBAS
Sambas, Sabtu (17/09/2022) kesempatan yang baik ini tidak disia-siakan oleh Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Sambas Ahadi, S.Sos dalam acara haul Syech Ahmad Khatib Assambasy ke 150 diselenggarakan oleh Yayasan TQN Sambas di Masjid Agung Babul Jannah Sambas ba’da isya diikuti jamaah se-Kabupaten Sambas dihadiri pula Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat Drs. H. Kaharudin, M.Si serta Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sambas dan Kabupaten Bengkayang.
DR. Adnan Syamsudi Ketua Yayasan TQN Sambas menjelaskan kegiatan haul Syech Ahmad Khatib Assambasy ke 150 bertujuan untuk mengiatkan kita dalam bidang tarekat, ia menggabungkan kedua tarekat yang didapat dari gurunya yang mengajarkan Qodiriyah dan Naqsyabandiyah, kemudian dikenal dengan Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah (TQN), kali ini menghadirkan Al-Habib Muhammad Bagir bin Alwi bin Yahya dari Jakarta dan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si.
Tiga keunggulan Masyarakat Sambas yaitu Kajian dengan Islam Amalan dengan Islam Budaya dengan Islam, Kajian membuat pola pikir seseorang menjadi terlatih untuk berpikir secara runut, teratur, dan terarah, semakin sering orang mengkaji, semakin matang dan dewasa hasil-hasil pemikirannya, dalam mengkaji yang perlu dilatih bukan hanya pemikiran tetapi hati juga perlu dilatih dalam membuat suatu keputusan karena sesungguhnya apapun yang dilakukan oleh seorang manusia tidak hanya berdampak pada diri mereka sendiri melainkan ke orang di sekitarnya juga. Amalan yaitu perbuatan (baik atau buruk); ia dihormati orang karena amal nya yang baik, bukan karena kedudukan atau kekayaannya; perbuatan baik yang mendatangkan pahala (menurut ajaran agama Islam); sedangkan Budaya dengan Islam secara sederhana ini bisa dikatakan bahwa Islam adalah aturan dan ketentuan hukum langsung dari Allah, sementara budaya adalah Nilai atau Norma dari pikiran manusia, papar Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si dalam sambutannya.
Al-Habib Muhammad Bagir bin Alwi bin Yahya dalam ceramahnya mengupas tiga pakaian yang harus ada pada diri kita yaitu pakaian iman, pakaian ilmu dan pakaian akhlaq, Iman yaitu keyakinan bulat yang dibenarkan oleh hati, diikrarkan oleh lidah, dan dimanifestasikan dengan amalan atau pembenaran dengan penuh keyakinan. Tanpa adanya sedikit pun keraguan mengenai ajaran yang datang dari Allah dan Rasulullah SAW; Ilmu merupakan fardhu ‘ain, yaitu ilmu yang tidak boleh seorangpun untuk tidak mengetahuinya dan wajib bagi setiap orang untuk mempelajari ilmu tersebut, di antara ilmu yang wajib tersebut yaitu masalah-masalah yang akan kita jelaskan dan akan kita pelajari dengan dalil-dalilnya dari Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Akhlaq berasal dari bahasa Arab dari kata khuluk yang berarti tingkah laku, tabiat atau peragai, secara istilah, akhlak yaitu sifat yang dimiliki seseorang, telah melakat dan biasanya akan tercermin dari perilaku orang tersebut, dijelaskan dalam Alqur’an; “Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat." (QS Shad : 46).(AHD)
Komentar
Posting Komentar