Budaya Narub Masyarakat Melayu Sambas
Sambas, Minggu(05/03/2023)Tradisi Narub pada hari Minggu pagi pukul 08.30 diikuti oleh Kepala Kantor Urusan Agama revitalisasi Kecamatan Sambas Ahadi, S.Sos bersama para undangan tuan Haji, Anggota DPRD H. Ramzi, Kepala Desa Najamudi, Kepala Dusun, Ketua RT, tokoh agama, serta tokoh masyarakat menghadiri acara tersebut di Dusun Manggis Desa Tumuk Manggis.
Secara turun temurun budaya narub di Kabupaten Sambas sudah terjadi sejak lama, budaya ini merupakan budaya masyarakat Melayu Sambas yang dilakukan dengan cara duduk berbaris dan makan bersaprahan, acara diatur sedemikian rupa mulai dari kata sambutan tuan rumah dilanjutkan dengan kata sambutan undangan dan diisi dengan sajian adat budaya bernuansi Islam, doa dan pandangan umum.
Dipaparkan Kepala KUA revitalisasi Kec. Sambas Ahadi, S.Sos khas adat narub adalah Nyalai, Rawi dan Asyarakal merupakan seni tradisi yang masih dilakukan oleh masyarakat Melayu di Sambas, Kalimantan Barat. Nyalai dilakukan dipagi hari dan bernuansa Islami. Pelakunya terdiri dari kaum laki-laki dewasa, jumlahnya sesuai dengan jumlah tamu yang diundang. Tempatnya di Serambi rumah atau di tarub. Pelaksanaan Nyalai dilakukan dengan posisi duduk bersila di lantai beralaskan permadani diiringi tebahan gendang sedangkan Rawi dibaca oleh tiga orang dengan cara bergantian, Asyarakal dengan posisi berdiri berhadap-hadapan. Acara tersebut diadakan pada upacara perkawinan dan acara adat tertentu seperti gunting rambut dan lain-lain.(AHD)
Komentar
Posting Komentar