Ada Dua Ibadah Dalam Puasa: Ibadah Kepada Allah SWT dan Ibadah Kepada Sesama Manusia

 

Sambas_KUA revitalisasi Kec. Sambas, Kunjungan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat ditemani oleh Kabag TU Kaharuddin, S.Ag dan Kabid Penmad disambut oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sambas H. Sipni, S.Pd, M.Pd,  Kasubbag TU H. Nazaruddin S.Sos.I, M.Sos bersama Kepala Kantor Urusan Agama revitalisasi Kecamatan Sambas Ahadi, S.Sos di Masjid Agung Babul Jannah Sambas Minggu 02/04/2023 pukul 19.00 Wiba Shalat isya dan tarawih. 

Dalam tausiyahnya Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat DR. H. Muhajirin Yanis, M.Pd.I, menjelaskan bulan ramadhan adalah bulan yang sangat  dinantikan karena di dalamnya mengandung berbagai berkah dan rahmat dari Allah SWT, Apabila datang bulan Ramadhan maka dibukalah pintu-pintu surga dan ditutuplah pintu-pintu neraka,dan setan-setan dingin (dibelenggu).” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dipaparkan pula oleh Muhajirin Yanis  ada dua ibadah dalam puasa: ibadah individual antara kita dengan Allah SWT dan yang kedua ibadah kita dalam sesama manusia, Ibadah kita kepada Allah SWT mengajarkan untuk kesetaraan atau kesamaan karena semua orang yang beriman itu wajib berpuasa, Firman Allah SWT : “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan sebagaimana kamu berpuasa diwajibkan diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. “(Al-Baqarah: 183).

Ibadah kita dengan sesama manusia  untuk merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain ketika kita merasakan itu maka kita akan berbagi ungkapnya.

Puasa sesungguhnya menjadikan kita orang yang memiliki energi positif,  sesuatu yang muncul karena kita mempunyai pemikiran yang baik, memberikan motivasi dan selalu toleransi terhadap orang lain, freestyle menciptakan kita untuk menjadi orang yang sabar. Melaksanakan  ibadah puasa dengan iman dan taqwa maka segala dosa kita akan diampuni, sabda Nabi SAW: “Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (Hadits Muttafaq 'Alaih).(AHD)