Tiga Bentuk Musibah: Ujian, Peringatan, Hukuman

 


Sambas_(Kemenag) Sajadah Fajar putaran ke-22 Selasa 15 Agustus 2023 pukul 04.30 Wiba dilaksanakan di Batalyon Sambas di Masjid Mujahidin Batalyon Infanteri 645/GTY Jl. Saing Rambi Sambas diikuti kepala kantor urusan agama revitalisasi kecamatan sambas Ahadi, S.Sos bersama pengurus MUI, DMI, BAZNAS, UPZ, LPTQ, MABM, Masjid 1001 Kubah, Penyuluh Agama Islam, serta Jamaah shalat subuh.

Kata sambutan shohibul bait mengucapkan terima kasih atas kunjungan dan kehadiran jamaah pada subuh ini, lebih jauh Komandan Batalyon Letkol Infanteri  Pamungkas Army Saputro, S.Sos, M.Sc mengajak Shalat subuh berjamaah Fadillah mendapat pahala seolah-seolah shalat separoh malam, barang siapa shalat sunnah qobliyah subuh fadillahnye seolah-olah shalat sepanjang malam. Sosialisasi  Pemilu oleh Wakil KPUD Aan Sumatri, S.Pd, ME, dilanjutkan kata sambutan oleh ketua MUI DR. H. Sumardin, ME mengajak kita untuk saling menghargai, jaga kebersamaan hindari perpecahan tuturnya.

Tausiyah disampaikan DR. H. Arnadi Arkan, M.Pd membahas Musibah terdiri dari Ujian Bagi orang beriman setelah memahami begitu yakinnya bahwa Musibah adalah yang pertama ujian dan takdir Allah, perlu kita tanamkan dalam keyakinan kita bahwa ujian dan cobaan adalah tanda kasih sayang Allah pada hamba-Nya yang beriman, yang kedua Peringatan ini dijadikan pelajaran agar semakin giat beribadah dan berbuat baik. Allah Maha Adil, "Barang siapa mencari kemenangan dunia lalu dia menghalalkan semua cara, apa kata Allah? 'Kami beri, tapi di akhirat tidak mendapatkan secuil pun kenikmatan, malah nikmat di dunia yang menjadi bahan bakar. Azab untuk dirinya. Itulah istidraj, orang beriman menjadikan peristiwa apa pun sebagai jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah," (QS Hud, 15-16). Yang ketiga Hukuman, disebabkan dosa dan kemaksiatan yang dilakukan oleh seseorang, baik kekufuran,  kemaksiatan atau dosa besar. Maka Allah Azza Wajalla menguji disebabkan pelaku kemaksiatan melakukannya berlebihan sebagai hukuman yang disegerakan, “Dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri.” QS. An-Nisa;: 79) tuturnya.

Diakhir tausiyahnya Rektor IAIS menegaskan ajal tiba tidak bisa mundur tidak bisa maju sebagimana Firman Allah dalam Al-Qur'an yang diturunkanNya kepada Nabi Muhammad SAW membawa pesan yang perlu disampaikan pada tiap muslim, salah satunya, firman Allah SWT yang menyatakan bahwa semua makhluk yang bernyawa itu akan mati adalah surah Ali Imran Ayat 185. Menurut tafsir dari Al-Qur'an Kementerian Agama (Kemenag), ayat tersebut bermakna, tiap manusia memiliki masanya yang telah ditakdirkan masing-masing dalam Lauh Mahfudz. Sebab itu, takdir kematian tersebut tidak akan mengenal usia muda ataupun tua, tidak pula mengenal jenis kelamin baik perempuan maupun laki-laki. Sholawat, Rahmat, Hidayah yang paling besar Istiqomah (ikhlas, berkumpul dengan orang baik, berdoa kepada Allah) imbuhnya.(AHD)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rapat dan Pembinaan Hari Pertama Kerja P3K

SATU TAHUN PERJALANAN PEMABNGUNAN MASJID 1001 KUBAH

Selamat Datang Jama'ah Haji Kabupaten Sambas